Tahun 2018, saat itu adek masih berseragam putih abu-abu, sibuk dengan tugas sekolah dan dunia remaja. Sementara abang, sudah di semester 7 perkuliahan, mulai menata masa depan dan sibuk menyusun skripsi. Tak disangka, jalan kami bersilangan dalam sebuah pertemuan yang sederhana namun membekas.

Hari itu, adek sedang main ke rumah teman, sementara abang juga sedang bertamu ke rumah kakak ipar teman adek itu. Kami hanya berpapasan sebentar, tapi cukup membuat abang ingin mengenal lebih jauh. Sayangnya, keberanian belum berpihak, abang hanya diam dan menyimpan rasa ingin tahu, tak sanggup sekadar minta nomor WA.

Waktu berlalu, kehidupan berjalan di jalurnya masing-masing, hingga akhirnya pada April 2023, semesta seperti menyusun ulang takdir yang sempat tertunda. Seorang teman menjadi perantara, mempertemukan kami kembali, kali ini lewat chat dan obrolan yang tak lagi canggung. Dari situ, kami mulai saling mengenal, saling membuka hati, dan akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius.

Dua tahun berjalan, dengan suka, duka, tawa, dan air mata yang menguatkan. Hingga pada 25 April 2025, kami sepakat melangkah ke tahap baru: Lamaran. Sebuah janji awal menuju kehidupan bersama yang lebih utuh. Dan insya Allah, jika tiada halangan, kami akan mengikat janji suci pernikahan pada Juni 2025.

Dari pertemuan yang tak terencana, hingga kini bersiap menempuh hidup bersama, kami percaya bahwa waktu yang tepat akan selalu datang untuk mereka yang sabar menanti dan tulus menjalani.